Perkembangan Anthropology Psikologi

 

 

Perkembangan Antropologi Psikologi

 

            Antropologi lahir atau berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa pada ciri-ciri fisik, adat istiadat, dan budaya etnis-etnis lain yang berbeda dari masyarakat yang dikenal di Eropa. Pada saat itu kajian antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal di suatu kawasan geografis yang sama, memiliki ciri fisik dan bahasa yang digunakan serupa, serta cara hidup yang sama. Namun demikian dalam perkembangannya, ilmu antropologi kemudian tidak lagi hanya mempelajari kelompok manusia tunggal yang mendiami suatu wilayah geografis yang sama. Kajian-kajian antropologi mengenai isu-isu migrasi misalnya kemudian melahirkan penelitian-penelitian Etno-grafis multi-situs. Hal ini terjadi karena dalam perkembangannya, pergerakan manusia baik dalam satu kawasan regional tertentu hingga dalam cakupan global adalah fenomena yang semakin umum terjadi.

            Antropologi Psikologi adalah bagian dari ilmu Antropologi yang berkembang pesat terutama di Amerika, sehingga sudah menjadi suatu bidang ilmu tersendiri. Nama antropologi psikologi ini yang semula dianjurkan oleh Antropolog Amerika Serikat Francis, L.K. Hsu, sebenarnya merupakan nama yang relatif baru yang sebelumnya dikenal dengan nama Culture and Personality (Kebudayaan dan Kepribadian) atau kadang disebut dengan nama Etno-Psyhicology.

            Ember dan Ember (1985:388) mendefinisikan antropologi psikologi sebagai studi yang dilakukan oleh para ahli antropologi yang tertarik pada perbedaan psikologis pada rentan waktu yang luas pada masyarakat manusia. Sementara itu, kita juga mengenal psikologi lintas budaya yaitu studi yang dilakukan oleh para ahli psikologi terhadap dua atau lebih masyarakat. Menurut James Danandjaya (1988;2) antropologi psikologi semenjak lahir sudah bersifat antar disiplin. Hal ini disebabkan oleh dua hal :

pertama; teori, konsep dan metode penelitiannya banyak meminjam dari berbagai disiplin ilmu, seperti antropologi, psikiatri dan psikologi.

Kedua para pendirinya berasal dari berbagai macam disiplin ilmu. Para pendiri tersebut antara lain adalah; dari kalangan antropologi seperti Ralph Linton, Margaret Mead, dan Cora Dubois; dari kalangan Psikiater adalah Abraham Kardiner, dan dari kalangan Psikologi antara lain; River, Erik Erikson, Geza Roheim.

            Menurut Koentjaraningrat (1990;45-46) ilmu antropologi psikologi muncul karena ada beberapa sarjana antropologi dalam penelitiannya di lapangan menemukan bahwa beberapa manusia dalam kehidupan masyarakat dan kebudayaan non-Eropa-Amerika yang mereka amati ternyata bertentangan dengan apa yang mereka pelajari dari ilmu psikologi. Psikologi memang berkembang dari kehidupan masyarakat dan kebudayaan Eropa Barat dan Amerika, sehingga kadang-kadang terdapat konsep-konsep dan atau teori-teori psikologi yang tidak dapat diterapkan secara universal diluar masyarakat Eropa Barat dan Amerika, seperti dalam masyarakat dan kebudayaan di Asia, Afrika dan kawasan Pasifik. Lalu muncul pertanyaan berbentuk seperti apakah karya seorang peneliti pada cabang antropologi psikologi?

Menurut Francis L.K. Hsu (Danandjaja 1988) karya-karya penelitian yang dapat digolongkan ke dalam antropologi psikologi adalah: 

1.    Suatu karya yang dihasilkan oleh seorang ahli antropologi, yang mempunyai pengetahuan baik dalam konsep psikologi; karya yang dihasilkan oleh seorang ahli dari disiplin lain, yang mempunyai pengetahuan baik mengenai konsep antropologi disamping pengetahuan mengenai konsep psikologi

2.    Segala karya yang mempermasalahkan individu sebagai tempat atau wadah kebudayaan.

3.    Segala karya yang memberikan pengakuan serius kepada kebudayaan sebagai variabel bebas maupun variabel terikat, yang berhubungan mengenai kepribadian.

4.    Segala karya dari seorang ahli antropologi, yang mempergunakan konsep atau teknik psikologi, yang memberikan data tepat-guna dalam bentuk yang dapat dipergunakan oleh para ahli antropologi.

5.    Ruang lingkup antropologi psikologi sama dengan pengkajian lintas budaya mengenai kepribadian dan sosial budaya. Pengkajian tersebut meliputi masalah-masalah sebagai berikut:

a.    Hubungan struktur sosial dan nilai-nilai budaya dengan pola pengasuhan anak pada umumnya.

b.    Hubungan pola pengasuhan anak dengan struktur kepribadian rata-rata, seperti diungkapkan dalam perilaku

c.    Hubungan antara struktur kepribadian rata-rata dengan sistem peran dan aspek proyeksi dari kebudayaan.

d.    Hubungan semua variabel diatas dengan perilaku menyimpang yang berbeda dari suatu kolektif ke kolektif lain. Teori yang dipergunakan dan hipotesa yang diuji, dapat berasal dari ilmu-ilmu perilaku apa saja. Akan tetapi ciri khas penelitian antropologi psikologi adalah penekanan nya pada perbedaan kelompok-kelompok alamiah sebagai pokok perhatian dan bukannya mengenai perbedaan individu di lapangan.

6.    Konsep kepribadian kebudayaan, yang timbul sebagai akibat interaksi dari kedua ilmu tersebut di atas (antropologi dan psikologi), sangat berguna sekali.

Ada dua salah anggapan yang harus dikoreksi sehubungan dengan sejarah perkembangan ilmu antropologi psikologi:

a) menganggap ilmu Antropologi Psikologi adalah sub-disiplin baru dari ilmu Antropologi Umum;

b) menganggap ilmu Antropologi Psikologi adalah suatu ilmu yang diciptakan oleh sarjana Amerika Serikat saja.

Koentjaraningrat yang menyatakan bahwa antropologi Psikologi muncul karena ada beberapa sarjana Antropologi yang selama penelitiannya di lapangan menemukan bahwa beberapa manusia dalam kehidupan masyarakat dan kebudayaan non-eropa-amerika yang diamati bertentangan dengan apa yang dipelajari dalam Blog Psikologi. Banyak konsep dan teori psikologi yang tidak dapat diterapkan secara universal, terutama pada masyarakat pedalaman asia dan afrika. Oleh karena itu, karya ilmiah antropologi Psikologi haruslah:


  • Semua karya ilmiah tentang individu sebagai tempat atau wadah kebudayaan
  • Karya yang dihasilkan oleh ahli antropologi yang mempunyai pengetahuan mengenai konsep psikologi
  • Semua karya ilmiah yang mengakui kebudayaan sebagai variabel bebas maupun variabel terikat, yang berkaitan dengan kepribadian
  • Semua karya ilmiah ahli antropologi yang menggunakan konsep/teknik test psikologi
  • Semua karya ilmiah yang memiliki ruang lingkup yang sama dengan cross cultural psychology mengenai kepribadian dan sistem budaya
  • Semua konsep kepribadian kebudayaan (personality culture) yang timbul sebagai interaksi dari psikologi dan antropologi

Spengler adalah teoritikus pertama yang telah mengajukan untuk pertama kali berpendapat bagi perkembangan ilmu Antropologi psikologi, tentang peminjaman unsur-unsur kebudayaan secara selektif, yakni suatu bangsa jika meminjam unsur kebudayaan lain akan memilih yang sesuai dengan kebudayaannya sendiri. Jika kurang sesuai, unsur kebudayaan asing tersebut akan dirombak sesuai dengan kebudayaan pribuminya.

     Dalam garis besarnya, antropologi terbagi atas dua bagian ilmu, yaitu antropologi fisik dan antropologi budaya. Sesuai dengan namanya antropologi fisik mempelajari fisik manusia seperti bentuk tubuh dan ciri-ciri tubuh yang dominan. Adapun antropologi budaya mempelajari aspek-aspek kebudayaan manusia.

Antropologi fisik terbagi atas dua Subbagian ilmu, yaitu Paleoantropologi dan antropologi fisik dalam arti khususnya yang juga biasa disebut Somatologi. Antropologi budaya terbagi atas tiga subbagian ilmu, yaitu etnolinguistik, prasejarah dan etnologi. Untuk lebih jelasnya kelima bagian ilmu tersebut akan dijelaskan batasanya pada uraian berikut ini.

Paleoantropologi mempelajari asal usul dan evolusi manusia mulai dari bentuk-bentuk pra manusia sampai menjadi manusia homosapiens. Penelitianya dilakukan terhadap sisa-sisa kerangka manusia yang sudah membatu atau menjadi fosil.

Antropologi fisik dalam arti khusus yang bisa juga disebut somatologi mempelajari keanekaregaman ras manusia. Ras adalah penggolongan manusia berdasarkan ciri-ciri tubuh yang khas atau dominan. Ciri-ciri tubuh itu ada yang tampak dari luar yang disebut 'feonotype', misalnya warna kulit, warna dan bentuk mata, bentuk muka, bentuk bibir dan hidung serta ukuran atau indeks kepala.

Ada juga beberapa ahli yang melihat perbedaan itu atas dasar ciri-ciri genetika yang disebut 'genotype' misalnya frekuensi golongan darah.

Etnolinguistik yang biasa juga disebut antropologi linguistik mempelajari penyebaran bahasa-bahasa yang ada didunia. Analisis mengenai penyebaran bahasa erat sekali hubunganya dengan kebudayaan para pengguna bahasa itu. Di Indonesia, etnolinguistik mempelajari bahasa-bahasa daerah yang ada di Nusantara.

Prasejarah yang biasa juga disebut prehistori mempelajari semua kebudayaan manusia, semenjak manusia ada kira-kira pada satu juta tahun yang lalu sampai dikenalnya tulisan. Penelitian prasejarah dilakukan terhadap artefak-artefak atau sisa-sisa kebudayaan materi yang ditemukan dalam situs prasejarah.

Etnologi (etnos = bangsa, logos = ilmu) adalah bagian ilmu antropologi yang mempelajari dasar-dasar kebudayaan manusia, terutama mengenai sejarah pertumbuhan dan persebarannya. Untuk memperoleh gambaran dasar-dasar kebudayaan manusia, para ahli etnologi mengadakan penelitian terhadap sejumlah kebudayaan suku-suku bangsa yang tersebar di seluruh dunia.

            Mengingat sedemikian banyaknya kebudayaan suku-suku bangsa itu, upaya untuk memperoleh pengetahuan tentang dasar-dasar kebudayaan itu harus dilakukan melalui penelitian lapangan yang seksama. Dalam melakukan penelitianya, para ahli antropologi biasanya memilih satu tipe penelitian, yaitu penelitian diakronik atau sinkronik.
Penelitian diakronik dilaksanakan untuk mengkaji sejarah perkembangan kebudayaan suatu suku bangsa yang berada di suatu daerah tertentu. Inti dari kegiatan penelitian diakronik adalah etnografi suku bangsa yang bersangkutan. Hasil penelitian bahasa lokal, ras manusia, dan fosil manusia serta benda-benda peninggalan purbakala diperoleh melalui penelitian diakronik ditulis atau dideskripsikan dalam bentuk " Descriptive Integration" atau "Etnologi" dalam arti khusus dari kebudayaan suku bangsa yang sedang diteliti.

            Penelitian sinkronik dilaksanakan terhadap sejumlah kebudayaan suku bangsa secara serempak dalam jangka waktu tertentu. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang asas-asas kesamaan dari keanekaragaman unsur-unsur kebudayaan suku-suku bangsa yang bersangkutan, misalnya tentang sistem keagamaan, sistem kekerabatan, sistem politik, kesenian dan perekonomian.

 

Sekian , Terima kasih

Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH PERKEMBANGAN MASA REMAJA ( PERKEMBANGAN SEPANJANG HAYAT) PSIKOLOGI

Teori Gestalt Psychology by Max Wertheimer

Perkembangan fisik dan kognitif dewasa madya perspektif perkembangan sepanjang hayat