PSIKOLOGI KOMUNIKASI
Apakah psikologi komunikasi itu?
Ruang lingkup psikologi komunikasi
Pengertian komunikasi.
1. Penyampaian perubahan energi dari satu tempat ke tempat yang lain seperti dalam sistem saraf atau penyampaian gelombang-gelombang suara.
2. Penyampaian atau penerimaan sinyal atau pesan oleh organisme.
3. Pesan yang disampaikan
4. Proses yang dilakukan satu sistem yang lain melalui pengaturan sinyal-sinyal yang disampaikan. (Teori Komunikasi)
5. Pengaruh suatu wilayah persona pada wilayah persona yang lain sehingga perubahan dalam satu wilayah menimbulkan peribahan yang berkaitan pada wilayah lain. (K.Lewin)
6. Pesan pasien kepada pemberi terapi dalam psikoterapi.
Tanda-tanda komunikasi efektif menimbulkan 5 hal :
1. Pengertian: Penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksudkan oleh komunikator
2. Kesenangan: Komunikasi fatis (phatic communication), dimaksudkan menimbulkan kesenangan. Komunikasi inilah yang menjadikan hubungan kita hangat, akrab, dan menyenangkan.
3. Mempengaruhi sikap: Komunikasi persuasif memerlukan pemahaman tentang faktor-faktor pada diri komunikator, dan pesan menimbulkan efek pada komunikate. Persuasi didefiniksikan sebagai ”proses mempengaruhi pendapat, sikap, dan tindakan dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut bertindak seperti atas kehendaknya sendiri.
4. Hubungan sosial yang baik: manusia adalah makhluk sosial yang tidak tahan hidup sendiri. Kita ingin berhubungan dengan orang lain secara positif. Abraham Maslow menyebutnya dengan ”kebutuhan akan cinta” atau ”belongingness”. William Schutz merinci kebutuhan dalam tiga hal: kebutuhan untuk menumbuhkan dan mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan orang lain dalam hal interaksi dan asosiasi (inclusion), pengendalian dan kekuasaan (control), cinta serta rasa kasih sayang (affection).
5. Tindakan: Persuasi juga ditujukan untuk melahirkan tindakan yang dihendaki.
Karakteristik manusia komunikan
Berbagai klarifikasi motif sosiogenis :
W.I Thomas dan Florian Znaniecki: 1. Keinginan memperoleh pengalaman baru; 2. Keinginan untuk mendapat respons; 3. keinginan akan pengakuan; 4. Keinginan akan rasa aman.
David McClelland: 1. Kebutuhan berprestasi (need for achievement); 2. Kebutuhan akan kasih sayang (need for affiliation); 3. Kebutuhan berkuasa (need for power).
Abraham Maslow: 1. Kebutuhan akan rasa aman (sefety needs); 2. Kebutuhan akan keterikatan dan cinta (belongingness and love needs); 3. Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs); 4. Kebutuhan untuk pemenuhan diri (self-actualization).
Melvin H.Marx: 1. Kebutuhan organismis: - Motif ingin tahu (curiosity), - Motif kompetisi (competence), - Motif prestasi (achievement); 2. Motif-motif sosial: - Motif kasih sayang (affiliation), - Motif kekuasaan (power), - Motif kebebasan (independence).
Motif-motif sosiogenis di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Motif ingin tahu: mengerti, meneta, dan menduga. Setiap orang berusaha memahami dan memperoleh arti dari dunianya.
2) Motif kompetisi. Setiap orang ingin membuktikan bahwa ia mampu mengatasi persoalan kehidupan apapun. Motif kompetisi erat kaitannya dengan kebutuhan akan rasa aman.
3) Motif cinta. Sanggup mencintai dan dicintai adalah hal esensial bagi pertumbuhan kepribadian. Berbagai penelitian membuktikan bahwa kebutuhan akan kasih sayang yang tidak terpenuhi akan meimbulkan perilaku manusia yang kurang baik: orangb akan menjadi agresif, kesepian, frustasi. (Packard, 1974).
4) Motif harga diri dan kebutuhan untuk mencari identitas. Erat kaitannya dengan kebutuhan untuk memperlihatkan kemampuan dan memperoleh kasih sayang, ialah kebutuhan untuk menunjukan eksistensi di dunia.
5) Motif kebutuhan akan nilai, kedambaan dan makna kehidupan.dalam menghadapi gejolak kehidupan, manusia membutuhkan nilai-nilai untuk menuntnnya dalam mengambil keputusan atau memberikan makna pada kehidupannya. 6) Kebutuhan akan pemenuhan diri. Kita bukan saja ingin mempertahankan kehidupan, kita juga ingin meningkatkan kualitas kehidupan kita; juga memenuhi potensi-potensi kita.
System komunikasi intrapersonal
Sensasi adalah proses menangkap stimuli. Perepsi ialah proses member makna pada sensasi sehingga manusia memeroleh pengetahuan baru. Dengan kata lain, persepsi mengubah sensasi menjadi informasi. Memori adalah proses menyimpan informasi dan memanggilnya kembali.Berpikir adalah mengolah dan memanipulasi informasi untuk memengaruhi kebutuhan atau memberikan respons.
Sensasi adalah tahap palinga awal dalam penerimaan informasi. Sensasi berasal dari kata “sense”, artinya alat penginderaan, yang menghubungkan organism dengan lingkungannya. Dennis Coon (1977: 79) mengatakan “bila alatalat indera mengubah informasi menjad impuls-impuls saraf ---dengan ‘bahasa’ yang dipahami (‘komputer’) otak--- maka terjadilah proses sensasi.
A.Sensasi
Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera. Ketajaman sensasi ditentukan oleh faktor-faktor personal.
B.Persepsi
persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimulus inderawi (sensory stimuli). Persepsi ditentukan oleh faktor personal ,faktor situasional, faktor fungsional ,faktor structural dan Faktor perhatian.
C.Memori
Memori adalah sistem yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya.” Secara singkat, memori melewati tiga proses: perekaman, penyimpanan, dan pemanggilan. Perekaman (encoding) adalah pencatatan informasi melalui reseptor indera dan sirkit saraf internal. Penyimpanan (storage) adalah menentukan berapa lama informasi itu berada beserta kita, dalam bentuk apa, dan dimana. Pemanggilan (retrieval), dalam bahasa sehari-hari, mengingat lagi, adalah menggunakan informasi yang disimpan.
Jenis-jenis memori
Kita tidak menyadari pekerjaan memori pada dua tahap yang pertama. Kita hanya mengetahui memori pada tahap ketiga: pemanggilan kembali. Pemanggilan diketahui dengan empat cara:
1) Pengingatan (Recall). Pengingatan adalah proses aktif untuk menghasilakan kembali fakta dan informasi secara vervbatim (kata demi kata), tanpa petunjuk yang jelas.
2) Pengenaln (Recognition) Pilihan berganda (multiple-choice) dalam tes objektif menuntut pengenalan, bukan pengingatan.
3) Belajar lagi (Relearning). Mempelajari yang sudah pernah dipelajari akan lebih cepat.
4) Redintegrasi (Redintegration).
Mekanisme Memori
Ada tiga teori yang menjelaskan memori: teori aus, teori interferensi, dan teori pengolahan informasi.
1. Teory Arus (Disuse Theory) Menurut teori ini, memori hilang atau memudar karena waktu. Willism James, juga Benton J.Underwood membuktikan dengan eksperimen, bahwa “the more memorizing one does, the poorer one’s ability to memorzize” ---makin sering mengingat makin jelek kemampuan mengingat (Hunt, 1982: 94).
2. Teori Interferensi (Interference Theory)
Menurut teori ini, memori merupakan meja lilin atau kanvas. Pengalaman adalah lukisan pada meja lilin atau kanvas itu. Jika misalnya dalam kanvas itu terekam hukum relativitas dan segera setelah itu Anda mencoba merekam hukum medan gabungan , Yang kedua akan menyebabkan terhapusnya rekaman yang pertama atau mengaburkannya. Ini disebut interferensi. Inhibisi retroaktif (hambatan ke belakang) terjadi jika kita misalnya kita menghafal halaman pertama dalam kamus Inggris-Indonesia, lalu berhasil. Kemudian menghafal halaman kedua, berhasil juga. Akan tetapi yang diingat pada halaman pertama berkurang. Inilah yang disebut inhibisi retroaktif. Lebih sering mengingat, lebih jelek daya ingat kita. Ini disebut inhibisi proaktif (hambatan ke depan). Masih ada satu hambatan lagi ---walaupun tidak tepat masuk teori interferensi, disebut hambatan motivasional. Psikologi klinik.
3. Teori Pengolahan Informasi (Information Theory)
Secara singkat, teori ini menyatakan bahwa informasi mula-mula disimpan pada sensory storage (gudang inderawi), kemudian masuk short-term memory (STM, memori jangka pendek); lalu dilupakan atau dikoding untuk dimasukkan ke dalam long-term memory (LTM, memory jangka panjang). Sensory storage lebih merupakan proses perseptual daripada memori. Ada dua macam memori: memori ikonis untuk materi yang kita peroleh secara visual, dan memori ekosis untuk materi yang masuk secara auditif (melalui pendengaran). Sensory storage menyebabkan kita meliahat rangkaina gambar seperti bergerak, ketika kita menonton film. Informasi harus disandi (encoder) dan masuk pada short-term memory. STM sangat terpengaruh interferensi. STM hanya mampu mengingat tujuh (plus atau minus dua) bit informasi. Jumlah bit informasi ini disebut rentangan memori (memori span). Untuk mengingatkan kemempuan STM, para psikolog menganjurkan kita untuk memngelompokkan informasi; kelompoknya disebut chunk.
Ingatan adalah apabila informasi yang berhasil dipertahankan pada STM masuk kedalam LTM. LTM meliputi periode penyimpanan informasi sejak emenit sampai seumur hidup. Kita dapat memasukkan informasi dari STL ke LTM dengn chunking(membagi dalam beberapa chunk), rehearsals (mengaktifkan STM untuk waktu yang lama dengan mengulang-ulangnya), clustering (mengelompokkan dalam konsep-konsep), atau methodde of loci (memvisualisasikan dalam benak kita materi yang harus kita ingat).
Sistem komunikasi interpersonal
1. Persepsi Interpersonal
a. Pengaruh faktor-faktor Situasional pada persepsi Interpersonal
Deskripsi Verbal : Bagaimana rangkaian sifat menentukan persepsi orang.
• Petunjuk proksemik adalah studi tentang penggunaan jarak dalam menyampaikan pesan.
• Petunjuk kinesik ialah ungkapan yang mencerminkan persepsi khusus tentang orang lain dari gerakan tubuhnya.
• Petunjuk wajah adalah yang paling penting dalam mengenali perasaan pesona stimuli.
• Petunjuk paralinguistik ialah bagaimana cara orang mengucapkan lambanng-lambang verbal.
• Petunjuk artifaktual ialah meliputi segala macam penampilan sejak potongan tubuh, kosmetik yang dipakai, baju, tas dll.
b. Pengaruh faktor-faktor Personal pada Persepsi Interpersonal
• Pengalaman, pengalaman kita bertambah juga melalui rangkain peristiwa yang pernah kita hadapi.
• Motivasi
• Kepribadian
c. Proses pembentukan Kesan
• Stereotyping ini mungkin yang menjelaskan terjadinya primacyy effect dan halo efect, yang secara sederhana menunjukkan kesan pertama amat menentukan. Karena kesan itulah yang menentukan kategori. Pesona seperti itulah yang sudah kita senangitelah mempunyai kategori tertentu yang positif, dan pada kategori ini sudah disimpan semua sifat yang baik.
• Implicit Personality Theory, memberi kategori berarti membuat konsep. Setiap orang punya persepsi sendiri tentang sifat-sifat apa, berkaitan dengan sifat-sifat apa untuk memberikan kesan tentang orang lain.
• Atribusi adalah proses menyimpulkan motif, maksud dan karakteristik orang lain dengan melihat pada perilakunya yang tampak.
d. Proses pengelolaan kesan
Kecermatan persepsi interpersonal dimudahkan oleh petunjuk-petunjuk verbal dan non verbal dan dipersulit oleh faktor-faktor personal pada penanggap. Kesulitan timbul karena stimuli berusaha menampilkan petunjuk-petunjuk tertentu untuk menimbulkan kesan tertentu pada diri penanggap (Erving Goffman).
e. Pengaruh Persepsi Interpersonal pada komunikasi Interpersonal
Persepsi interpersonal juga akan mempengaruhi komunikate. Bila orang berperilaku sesuai dengan persepsi orang lain terhadap dirinya, terjadinya apa yang disebut fulfilling prophecy (ramalan yang dipenuhi sendiri).
2. Konsepsi Diri
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi Konsep Diri
Orang lain , Gabriel Marcel, kita mengenali diri kita dengan mengenal orang lain lebih dulu. Kelompok rujukan, Anda mengarahkan perilakunya dan menyesuaikan dirinya dengan ciri-ciri kelompoknya.
b. Pengaruh Konsep Diri pada komunikasi Interpersonal
• Nubuat yang dipenuhi sendiri
• Membuka diri
• Percaya diri
• Selektivitas : konsep diir memengaruhi perilaku komunikasi kita karena konsep diri mempengaruhi kepada pesan apa Anda bersedia membuka diri, bagaimana kita mempersepsi pesan itu dan apa yang kita ingat, Anita Taylor.
3. Atraksi Interpersonal
a. Faktor-faktor personal yang mempengaruhi atraksi interpersonal
• Kesamaan karakteristik personal
• Tekanan emosional / setres
• Harga diri yang rendah
• Isolasi sosial
b. Faktor-faktor situasional yang mempengaruhi atraksi interpersonal
• Daya tarik fisik (physical Attractivenses)
• Ganjaran (Reward)
• Familiarty : sering kita lihat atau sudah kita kenal dengan baik.
• Kedekatan (proximity)
c. Pengaruhi atraksi interpersonal pada komunikasi interpersonal
• Penafsiran pesan dan penilaian
• Efektivitas komunikasi
4. Hubungan Interpersonal
a. Teori-teori hubungan Interpersonal
• Model pertukaran sosial
• Model peranan
• Model permainan
• Model interaksional
b. Tahap-tahap hubungan Interpersonal
• Pembentukan hubungan interpersonal
• Peneguhan hubungan interpersonal
• Konfirmasi
• Diskonfirmasi
• Pemutusan hubungan interpersonal
c. Faktor-faktor yang membutuhkan hubungan interpersonal dalam komunikasi interpersonal.
• Percaya (trust): menerima, empati dan kejujuran
• Sikap suportif.
Sistem komunikasi kelompok
Ingroup adalah kelompok kita. Outgroup kelompok diluar kita.
Kelompok keanggotaan dan kelompok rujukan (Theodore Newcomb)
cara-cara menggunakan kelompok rujukan dalam persuasi :
1. Gunakanlah kelompok rujukan positif yang mendukung pesan kita.
2. Komunikator harus memperhitungkan relevansi dan nilai kelompok rujukan yang lebih tepat bagi kelompok
tertentu.
3. Standar perilaku dapat dipergunakan untuk menambah peluang diterimanya pesan kita.
4. Suasana fisik komunikasi dapat menunjukkan kemungkinan saling mendahului.
5. Kadang-kadang kelompok rujukan positif dapat dikutip langsung dalam pesan, untuk mendorong responsif positif dari khalayak.
Pengaruh kelompok pada perilaku komunikasi
a.Konformitas
Untuk nilai-nilai sosial yang dipegang teguh oleh sistem sosial, konformitas dipergunakan. Untuk keberhasilan
moral, kita memperlukan konformitas. Akan tetapi untuk memperkembangkan pemikiran, untuk menghasilkan hal-hal
yang baru dan kreatif, konformitas merugikan (Hollander,1975). Kebebasan dan keragaman boleh jadi meresahkan
sewaktu-waktu, tetapi itulah harga yang harus kita bayar untuk menghindari kebekuan. Alternatifnya buakn
nonkonformitas (selalu tidak setuju), melainkan kemandirian (Independence). Mandiri bukan menentang kelompok,
melainkan bersedia untuk berbeda pendapat inilah freedom to be different.
b.Fasilitas Sosial
Prestasi individu yang meningkat karena disaksikan kelompok Allport menyebutnya sebagai fasilitas sosial.
Fasilitasdari kata Prancis facile, artinya mudah. Menunjukkan kelancaran atau peningkatan kualitas kerja karena ditonton kelompok. Kelompok memengaruhi pekerjaan sehingga terasa menjadi lebih mudah.
Polarisasi
Menurut sebagian ahli boleh jadi disebabkan pada proporsi argumentasi yang menyokong sikap atau tindakan tertentu. Bila proporsi terbesar mendukung sikap konservatif, keputusan kelompok pun akan lebih konservatif dan begitu sebaliknya.
Sistem komunikasi massa
Pengertian Komunikasi adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang terbesar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronis sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
1. Sistem Komunikasi Massa Versus Sistem Komunikasi Interpersonal
• Pengendalian Arus Informasi : berarti mengatur jalannya pembicaraan yang disampaikan dan yang diterima.
• Umpan balik : metode mengontrol sistem, keluaran (output) sisttem yang dibalikkan kembali (feedback) kepada
sistem sebagai masukan (Input) tambahan berfungsi mengatur keluaran berikutnya.
• Stimulasi alat Indra L: dalam komunikasi interpersonal, seperti telah kita uraikan pada umpan balik, orang
menerima stimulus lewat seluruh alat indranya. Ia dapat mendengar, melihat, mencium, meraba dan merasa.
• Proporsi unsur isi dengan hubungan
Pada komunikasi interpersonal, unsur hubungan sangat penting. Sedangkan pada komunikasi massa unsur isilah yang
penting.
2. Sejarah penelitian efek komunikasi massa.
McQuail merangkumkan semua penemuan penelitian pada periode ini sebagai berikut:
1) Peneguhan dari sikap dan pendapat yang ada
2) Tergantung pada prestise atau penilaina terhadap sumber komunikasi.
3) Makin sempurna monopoli komunikai massa, makin besar kemungkinan perubahan pendapat pada dapat ditimbulkan pada arah yang dikehendaki
4) Sejauh mana suatu persoalan dianggap penting oleh khalayak akan mempengaruhi kemungkinan pengaruh media.
5) Pemilihan dan penafsiran isi oleh khalayak dipengaruahi oleh pendapat dan kepentingan yang adan dan oleh norma-norma kelompok.
6) Sudah jelas juga bahwa struktur hubungan interpersonal pada khalayak mengantarai arus komunikasi, membatasi dan menentukan efek yang terjadi.
C. Faktor-Faktor yang mempengaruhi reaksi khalayak pada komunikasi massa
1. Teori defleur dan Ball Rokeach tentang pertemuan dengan media
defleur dan Ball Rokeach melihat pertemuan khalayak dengan media berdasarkan tiga kerangka teoritis : perspektif
perbedaan individual, perspektif kategori sosial dan perspektif hubungan sosial.
2. Pendekatan motivasi dan Uses and Gradification
Meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau
sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan akibat-akibat lain, barangkali termasuk juga yang tidak kita inginkan. Teori dasar : khalayak dianggap aktif, banyak inisiatif, media massa harus bersaing, banyak tujuan pemilih media massa, penilaian tentang arti kultural dari media massa.
Motif kognitif dan Graftifikasi Media
Motif kognitif menekankan kebutuhan manusia akan informasi dan kebutuhan untuk mencapai tingkat ideasional
tertentu.
D. Efek Komunikasi Masa
1. Efek kehadiran media masa
Bentuk media saja sudah mempengaruhi kita. Medi saja sudah jadi pesan. Ia bahkan menolak pengaruh isi pesan sama sekali. Adapun yang mempengaruhi kita bukan apa yang disampaikan media, tetapi jenis media komunikasi yang kita pergunakan. Interpersonal, media cetak, atau televisi.
Teori McLuhan, disebut teori perpanjangan alat indra menyatakan bahwa media massa adalah perluasan dari alat indra manusia
2. Efek kognitif Komunikasi Masa
Komunikasi tidak secara langsung menimbulkan perilaku tertentu, tetapi cenderung memengaruhi citra kita mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan dan citra inilah yang mempengaruhi cara kita berperilaku. Efek kognitif komunikasi ada pada pembentukan dan perubahan cara. Kemudian agenda setting.
3. Efek Afektif Komunkasi Massa
Pembentukan dan perubahan sikap
Ransangan emosional : mood,skema kognitif, suasana terpaan, predisposisi individual, dan tingkat identifikasi khalayak dengan tokoh dalam media massa.
Ransangan seksual
Erotika telah diungkapkan sejak masa kemanusiaan yang paling dini. Fungsi erotrika ialah aphrodisiac pembangkit gairah sex.
4. Efek Behavioral Komunikasi Massa
Efek proposial behavioral ialah memiliki ketermpilan yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.
Agresi sebagai efek komunikasi masa, orang cenderung meniru perilaku yang diamatinya.
Teori-teori efek sosial komunikasi Massa
Menurut Innis , media mempengaruhi bentuk-bentuk organisasi sosial
Menurut McLuhan, Bahasa mempengaruhi cara berfikir
Menurut Alvivv media mengubah bentuk masyarakat.
Psikologi komunikator dan psikologi pesan
A. Psikologi Komunikator
Hovland dan Weiss menyebut ethous ini credibilityyang terjadi atas dua unsur: Expert (keahlian) dan trustworthine (dapat dipercaya).
• Dimensi-dimensi ethos
-Internalisasi terjadi bila orang menerima pengaruh karena perilaku yang dianjurkan itu sesuai dengan sistem yang dimilikinya.
-identifikasi terjadi bila individu mengambil perilaku yang berasal dari orang atau kelompok lain karena perilaku itu berkaitan dengan hubungan yang mengidentifikasi diri secara memuaskan dengan orang atau kelompok itu.
-ketundukan terjadi bila individu menerima pengaruh dari orang atau kelompok lain karena berharap memperoleh reaksi.
• Kredibilitas seperangkat persepsi komunikate tentang sifat-sifat komunikator
• Atraksi : daya tarik fisik, ganjaran, kasmaran, dan kemampuan
• Kekuasaan kemampuan menimbulkan ketundukan.
-kekuasaan koersif : mendatangkan ganjaran atau memberikan hukuman pada komunikate.
-kekuasaan keahlian : berasal dari pengetahuan, pengalaman, keterampilam atau kemampuan yang dimiliki
komunikator.
-kekuasaan informasional : berasal dari isi komunikai tertentu atau pengetahuan baru yang dimiliki komunikator.
-kekuasaan Rujukan : menjadikan komunikator sebagai rujukan untuk menilai dirinya.
-kekuasaan Legal : berasal dari seperangkat peraturan yang menyebabkan komunikator berwenang untuk melakukan suatu tindakan.
B. Psikologi Pesan
1. Pesan Linguistik
Apa itu bahasa? Bahasa menurut fungsional : alat yang dimiliki bersama untuk mengungkapkan gagasan. Sedangkan Bahasa menurut formal : semua kalimat yang terbayangkan, yang dibuat menurut peraturan tata bahasa.
Tiga unsur bahasa : fonologi ialah bunyi-bunyi dalam bahasa itu. Sintaksis ialah cara pembentukan kalimat.
Leksikal ialah arti kata atau gabungan kata. Mempunyai sitem kepercayaan untuk menilai apa yang kita dengar.
Bagaimana kita dapat berbahasa?
Menurut Chomsky , setiap anak mampu menggunakan suatu bahasa karena dayanya pengetahuan bawaan yang telah diprogram secara genetik dalam otak kita disebut LAD (Linguistik Acquition Knowledge).
Bahasa dan Proses Berfikir
Menurut teori principle of Linguitic rilatively : bahasa menyebabkan kita memandang realitas sosial dengan cara tertentu.
Kata-kata dan makna
Makna inferensial ialah makna satu kata (lambang) adalah objek, pikiran, gagasan, konsep yang dirujuk oleh kata tersebut. Makna Signifikan ialah sejauh istilah dihubungkan dengan konsep-konsep yang lain. Makna intensional ialah makna yang dimaksud oleh seorang pemakai lambang.
Teori General Semantics
Ketika kita berkomunikasi, kita menterjemahkan gagasan kita ke dalam bentuk lambang verbal atau nonverbal disebut penyandang (encoding).
1. Berhati-hati dengan abstrak. Abstrak adalah proses memilih unsur-unsur realitas untuk membedakannya dari halhal yang lain. Abstrak menyebabkan cara-cara penggunaan bahasa yang tidak cermat. 3 buah diantaranya: dead level abstracting, indue identification,dan two valued evaluation.
2. Berhati-hati dengan dimensi waktu. Bahasa itu stastis, sedangkan realitas itu dinamis. Ketika Anda bereaksi pada satu kat, Anda sering menganggap makna kata itu masih sama.
3. Jangan mengacaukan kata dengan rujukannya
4. Jangan mengacaukan pengalaman dengan kesimpulan
2. Pesan Nonverbal
Tepuk tangan, pelukan, usapan, duduk dan berdiri tegak adalah pesan nonverbal yang menerjemahkan gagasan keinginan atau maksud yang terkandung dalam hati kita.
Fungsi pesan nonverbal menurut Mark L. :
1. Repetisi mengulang kembali gagasan yang sudah ada disajikan secara verbal. Misalnya setelah saya menjelaskan
penolakan saya, saya menggelengkan kepala.
2. Subsitusi, menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya tanpa sepatah kata pun anda berkata. Anda dapat
menunjukkan persetujuan dengan menggangguk.
3. Kontradiksi, menolak pesan verbal. Misalnya Anda memuji prestasi kawan Anda dengan mencibirkan bibir Anda.
4. Komplemen, melengkapi dan memperkaya makna pesan nonverbal. Misalnya raut muka anda menunjukkan
penderitaan yang tidak terungkap dengan kata-kata.
5. Aksentuasi, menegaska pesan verbal atau menggarisbawahinya. Misalnya anda mengungkapkan betapa jeleknya anda dengan memukul mimbar.
Klasifikasi pesan nonverbal
1. Kineksi atau gerak tubuh
2. Paralinguistik atau suara
3. Prosemik atau penggunaan ruangan personal dan sosial
4. Olfaksi prosemik dan kosmetik
3. Organisasi, struktur, dan imbaun pesan
Lima langkah dalam penyusunan pesan
• Attention / perhatian
• Need / kebutuhan
• Satisfaction / pemuasan
• Visualization / visualisasi
• Action / tindakan.
Struktur Pesan
1. Bila pembicara menyajikan dua sisi persoalan tidak ada keuntungan untuk berbicara yang pertama.
2. Bila pendengar secara terbuka memihak satu sisi argumen, sisi yang lain tidak mungkin mengubah posisi mereka.
3. Jika pembicara menyajikan dua sisi persoalan, kita biasanya lebih dipengaruhi oleh sisi yang disajikan lebih dahulu.
4. Perubahan sikap lebih sering terjadi jika gagasa yang dikehendaki atau yang diterima disajikan sebelum gagasan yang kurang dikehendaki.
5. Urutan pro-kontra lebih efektif daripada urutan kontra-pro bila digunakan oleh sumber yang memiliki otoritas dan dihormati oleh khalayak.
6. Argumen yang terakhir didengar akan lebih efektif bila ada jangka waktu cukup lam diantara dua pesan, dan pengujian segera terjadi setelah pesan kedua.
Imbaun Pesan (Message Appeals).
2. Khalayak mungkin berbeda-beda. Kita mungkin dapat menduga pembuktian yang persuasif pada kelompok orang tertentu mungkin tida persuasif pada kelompok yang lain.
3. Sistem klasifikasi pembuktian yang ada sekarang ini berasal dari sistem hukum.
Referensi
Rakhmat, Jalaludin. 2013. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
Comments
Post a Comment